cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
PAWIYATAN
Published by IKIP Veteran Semarang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue " Vol 21, No 2 (2014)" : 13 Documents clear
REVITALISASI BENDA CAGAR BUDAYA DI KOTA SEMARANG Widiastuti, Eko Heri
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semarang merupakan salah satu kota yang memiliki kawasan cagar budaya yang cukup banyak, sehingga Kota Semarang termasuk salah satu kota pusaka. Cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang sangat penting, merupaka warisan nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai nilai-nilai yang cukup tinggi, baik di tinjau dari latar belakang sejarah maupun dari sudut kajian arsitektur dan ragam seninya. Kota Semarang memiliki keunik sering disebut dengan “Little Netherland”, sebab kawasan kota lama pada jaman Beland merupakan pusat pemukiman, pusat bisnis, sehingga tatakotanya mengadopsi tata kota di Belanda. Saat ini kawasan kota lama kondisinya sangat memprihatinkan, tidak terawat, bahkan terkesan kumuh, pada hal kota lama menyimpan potensi yang sangat besar baik sebagai wisata, sumber belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan dan budaya. Dengan melihat permasalahan tersebut maka pokok masalah dalam penelitian ini adalah tentang revitalisasi benda cagar budaya di Kota Semarang khususnya kawasan kota lama. Pengumpulan datanya menggunakan survey intensif, wawancara mendalam dan observasi sebagai data pendukung, analisis datanya menggunakan analisis deskriptif interaktif. Hasil penelitian yang di dapat 70 % bangunan di Kawasan Kota Lama kondisinya tidak terawat dengan baik, sebab bangunan-bangunan yang ada 75 % dimiliki oleh perorangan. Untuk merawatnya dibutuhkan dana yang besar, sehingga pemerintah perlu member subsidi dana bagi pemiliknya. Upaya lain untuk melestarikan kawasan kota lama adalah dengan mengimplementasikan Undang-Undang Cagar yaitu UU no.5 tahun 1990 yang diperbaiki dengan UU No. 11 Tahun 2010. Upaya lain untuk mengidupkan kawasan kota lama adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan yang lokasinya di kawasan kota lama, kegiatan ini antara lain adalah Car free night setiap malam minggu, konser musik, pameran-pameran, bahkan setiap minggu pagi menjadi pusat pasar benda antik. Berbagai upaya yang dilakukan oleh memerintah serta berbagai organisasi sosial merupakan upaya untuk mendorong agar kawasan kota lama dapat dijadikan sebagai tujuan wisata di Kota Semarang. Kata Kunci : cagar budaya, revitalisasi
PENINGKATAN KEMAMPUAN PERUMUSAN MASALAH DALAM MATA KULIAH PENELITIAN PENDIDIKAN MAHASISWA PTM SEMESTER V IKIP VETERAN MELALUI PROBLEM BASE INSTRUCTION Hawik Henry Pratikto, Aunu Rofiq Djaelani,
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata kuliah metodologi penelitian dianggap sebagai mata kuliah yang sulit dipahami, khususnya untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskannya. Dari refleksi awal menunjukan bahwa 50% siswa mengalami kesulitan dalam hal mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah serta menentukan judul penelitian, 30% cukup baik dan hanya 20% yang mampu mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan perumusan masalah dalam mata kuliah penelitian pendidikan melalui problem base Instruction. Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang secara siklis dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Metode Problem Base Instruction dapat meningkatkan; (1) kemampuan perumusan masalah, terbukti terdapat peningkatan secara klasikal dari 50% pada pra siklus meningkat menjadi 72,22 %  pada siklus I dan 88,89% pada siklus II > indikator keberhasilan kelas 85%; (2) keaktifan mahasiswa, terbukti ada peningkatan keaktifan mahasiswa dari 50% pada pra siklus meningkat menjadi 66,67% pada siklus I, meningkat menjadi 83,33% pada siklus II > indikator keaktifan 80%;(3) Metode Problem Base Instruction dapat dilaksanakan dengan baik oleh dosen pengampu. Terbukti dari 9 (sembilan) kegiatan yang diamati semua dinilai baik (100%) = dengan Indikator 100% Saran. Perlu adanya: (1) contoh proposal selingkung sebagai acuan, mereka memerlukan ATM (Amati acuan, Tiru, Modifikasi); (2) media yang menarik secara tampilan maupun substantif yang berbasis internet untuk menunjukan dan menjelaskan terutama saat konfirmasi; (3) pengaturan waktu tertulis dalam perencanaan dan alarm dalam pelaksanaan; (4) motivasi yang intens dengan menunjukan pentingnya mata kuliah metodologi penelitian. Kata Kunci : Peningkatan, Perumusan Masalah, Problem Base Instruction.
MODEL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT AGRIBISNIS DI KAWASAN BANDUNGAN Sri Sayekti, Lili Marliyah, Eko Heri Widiastuti,
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana aksesibilitas kaum perempuan dalam bidang agribisnis dalam meningkatkan ketahan pangan di Kawasan Bandungan serta bagaimana kondisi social capital mempengaruhi aksesibilitas perempuan dalam bidang agribisnis di Kawasan Bandungan. Metode penelitian yang digunakan dalam tahap ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposif sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Untuk memeriksa keabsahan data dilakukan pengujian atau pengukuran validitas internal dan eksternal, serta menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pemberdayaan perempuan masih bersifat partial belum terintegasikan atau  berkembang di lembaga/intitusi kemasyarakatan yang ada di  Bandungan.  Tingkat aksesibilitas perempuan dalam bidang agribisnis menonjol dalam beberapa kegiatan yaitu perawatan tanaman, memanen dan kegiatan pasca panen sampai kegiatan pemasaran. Aksesibilitas perempuan dalam sumberdaya dan pendapatan relatif seimbang, hanya pada pengelolaan pemanfaatan biaya produksi dan kebutuhan hidup lebih dominan perempuan. Akses pemanfaatan waktu luang bagi perempuan  relatif rendah, karena dominasi kegiatan domestik. Struktur social capital masyarakat agribisnis di Kawasan Bandungan masuk dalam type outward looking, dilihat dari unsur kepercayaan, norma-norma dan jaringan antar individu, maka ukuran modal sosial atau social capital masyarakat di Kawasan Bandungan relatif besar. Model yang direkomendasikan yaitu suatu model pemberdayaan perempuan bidang agribisnis dengan  penekanan pada penguatan dan revitalisasi kelembagaan atau institusi /social capital yang  tumbuh dan berkembang, baik bidang ekonomi, social budaya, agama, dan politik, sehingga tercipta sistem koordinasi kelembagaan yang kondusif, partisipatif dan pasar bersaing bersahabat, sehingga diharapkan berpeluang meningkatkan aksesibilitas perempuan. Kondisi ideal yang terbentuk diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas perempuan agribisnis baik dalam aspek kegiatan atau aktifitas, sumberdaya, pendapatan, kepemimpinan dan waktu luang, sehingga keberdayaan perempuan dan ketahanan pangan dapat masyarakat meningkat.   Kata Kunci : pemberdayaan, social capital
ANALISA PENAMBAHAN PIPA KATALIS HYDROCARBON CRACK SYSTEM DENGAN MEMANFAATKAN UAP TANGKI TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR ZUPITER Z Solechan, Solechan
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepeda motor sebagai salah satu alat transportasi praktis dan hemat dibandingkan dengan angkutan umum. Alasan lain untuk mempercepat aktivitas ke tempat yang diinginkan. Sepeda motor dengan bahan bakar irit sebagai penentu konsumen untuk menentukan pilihan, karena harga bahan bakar yang mahal. Harga eceran premium Rp 6.500 Per liter, dan pertamax Rp 9.050 per liter. Maka perlu inovasi pembuatan alat untuk penghematan bahan bakar yang tujuanya untuk menaikan kinerja mesin, mengurangi emisi gas buang dan mengurangi resiko kerusakan. Penelitian ini adalah membuat alat penghemat BBM memakai metode hydrocarbon crack system (HCS) menggunakan pipa katalis untuk menghemat bahan bakar dan emisi gas buang. Metode penelitian menggunakan variabel bebas dengan mengatur putaran mesin, panjang pipa katalis dan volume pertamax untuk mengetahui pengaruh penghematan BBM, temperatur mesin, kebisingan, dan emisi gas buang Sepeda Motor Zupiter Z 113,7 cc. HCS sangat efektif dipakai untuk power supelmen kendaraan bermotor sebagai penghemat bahan bakar yang mampu menghemat minimal 50% sampai 70% bahan bakar. Sebelum memakai pipa katalis waktu performa mesin 12:45 menit, temperatur mesin 109oC, kebisingan 58 db dan emisi gas buang masih diatas nilai batas yang diizinkan, setelah menggunakan pipa katalis menjadi waktu performa mesin 20:49, temperatur naik 99oC, kebisingan 52 db dan emisi gas buang sesuai standar nilai emisi gas buang yang diizinkan. Metode HCS mampu menghemat BBM 50% dan menurunkan kadar emisi gas buang dengan peningkatan panjang pipa katalis dan volume premium.  Kata kunci : pipa katalis, hydrocarbon crack system, premium, uap, emisi.
ARAH BARU PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MENUJU PROFESIONALISASI KONSELOR SEKOLAH (SEBUAH KAJIAN AKADEMIK) Rimayati, Elfi
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran berbasis pendidikan karakter sudah lama didengungkan baik oleh pemerintah ataupun pakar pendidikan. Bagi lembaga Pendidikan Tinggi Program Studi Bimbingan dan Konseling yang mengorientasikan lulusannya menjadi pendidik di bidang Bimbingan dan Konseling, pembelajaran berbasis pendidikan karakter mendesak untuk dijadikan gerakan bersama. Mengingat konselor Sekolah atau sering disebut dengan istilah guru BK adalah sosok penting yang memiliki peran cukup signifikan dalam mengembangkan dan mengoptimalkan potensi siswa. Meski demikian, asumsi : “Guru BK identik dengen Polisi Sekolah” belum juga hilang. Hal ini dikarenakan masih banyak guru BK yang belum dapat memerankan dirinya sebagai “sahabat siswa” dalam membantu menyelesaikan permasalahan mereka. Dominasi prilaku yang tidak bersahabat seperti menghukum, menginvestigasi, menyalahkan dan menghakimi sering disebut sebagai sumber lahirnya istilah polisi sekolah. Melalui pembelajaran yang berbasis pada pendidikan karakter diharapkan akan memberi kontribusi positif bagi lahirnya guru-guru BK yang profesional.Kata Kunci: Pembelajaran, Pendidikan Karakter, Konselor Sekolah
NEURAL NETWORK DENGAN ALGORITMA GENETIKA SEBAGAI PEMILIHAN FITUR PADA PREDIKSI LOYALITAS PELANGGAN Wibowo, Setyoningsih
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Loyalitas pelanggan adalah kesetiaan seseorang terhadap suatu barang atau jasa tertentu. Tingkat loyalitas pelanggan yang mereka miliki merupakan aset perusahaan yang berharga nilainya. Namun tingkat loyalitas pelanggan mengalami fluktuasi kepercayaan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan telekomunikasi. Ketatnya persaingan bisnis diantara perusahaan telekomunikasi ini membuat pelanggan memiliki banyak pelanggan dan dapat dengan mudah melakukan perpindahan dari satu layanan ke layanan yang lain dari perusahaan tersebut. Pada penelitian prediksi loyalitas pelanggan dengan menggunakan neural network, ada beberapa metode yang digunakan tetapi dalam pemilihan fiturnya masih ditentukan sendiri yaitu dengan menghilangkan beberapa fitur yang dianggap tidak penting atau tidak relevan. Algoritma genetika adalah salah satu metode pemilihan fitur yang baik, oleh karena itu pemilihan fitur dari neural network akan dipilih dengan menggunakan algoritma genetika. Neural network dengan algoritma genetika sebagai pemilihan fiturnya memiliki nilai akurasi yang lebih tinggi dibandingkan hanya menggunakan neural network. Hal ini terbukti dari peningkatan rata-rata akurasi untuk neural network sebesar 86.54% dan nilai akurasi rata-rata neural network dengan algoritma genetika sebesar 90.75% dengan rata-rata selisih akurasi sebesar 4.22%.  Kata kunci:  Klasifikasi, Pemilihan Fitur, Algoritma Genetika, Neural Network.
IbM KELOMPOK TANI DAN USAHA BENGKEL LAS DI DESA WEDELAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Tri Yanto, Joko Suwignyo, Ngubaidi Achmad,
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jepara terkenal dengan kota ukir dengan jumlah penduduk 1.097.280 jiwa. Terdiri dari 14 kecamatan, salah satunya kecamatan Bangsri. Desa Wedelan satu dari desa di kecamatan Bangsri penduduknya rata-rata berprofesi sebagai petani, pedagang, sopir, bengkel las dan lain-lain. Luas penggunaan lahan desa Wedelan termasuk lahan kering dan tadah hujan. Kebanyakan yang ditanam jenis palawija, utamanya kedelai. Semua hasil panen kedelai langsung di jual ke pasar. Para petani belum mengenal cara menggolah kedelai. Sedangkan bengkel las Puji Santoso bergerak dalam bidang repair mobil dan pembuatan tralis. Tetapi dengan banyaknya kompetitor menjadikan sepinya konsumen. Minimnya pengetahuan manajemen usaha, kurangnya modal dan sulitnya mengakses dana bantuan modal usaha, menjadikan bengkel las tidak bisa berkembang. Tujuan program Iptek bagi Masyarakat (IbM) yaitu membuat mesin penggolah kedelai, menggolah kedelai menjadi produk, manajeman usaha, strategi pemasaran produk, dan pengetahuan dan informasi mengakses bantuan usaha. Metode yang dipakai pada program IbM adalah Memberi job dan pelatihan membuat mesin penggolah kedelai, cara menggolah kedelai menjadi tahu, susu kedeali dan nugget, memberikan ceramah kewirausahaan, pembukuan,cash flow, strategi pemasaran, dan tambahan modal usaha. Luaran program IbM yang sudah dijalankan adalah pelatihan pembuatan mesin penggiling kedelai, menciptakan produk jadi dari kedelai mulai dari tahu, susu kedelai, dan nugget. Operasional usaha dan strategi pemasaran produk dilakukan workshop manajemen usaha, pembukuan, akutansi keuangan dan strategi pemasaran. Tujuan workshop untuk memotivasi kinerja dan kualitas kerja mitra dalam upaya kemandirian usaha untuk meningkatkan kesejahteraan taraf hidup dan kecapakapan para mitra dan masyarakat.. Keywords : Kedelai, susu, tahu, nugget, usaha. 
PEREMAJAAN KOTA SEBAGAI ALTERNATIF UPAYA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN Samidjo, Jacobus
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota selayaknya sebuha organisme atau benda hidup menyerap sumber daya dan sekaligus  mengeluarkan sampah buangan. Kota menghadapi masalah ekologi yang lebih komplek dan sangat rawan terjadi perubahan terhadapnya dirinya sendiri dan daerah sekitarnya. Akibatnya terjadi ketidak seimbangan ekologis dan akhirnya mengakibatkan malapetaka kehancuran. Peremajaan kota ( Urban Renewal ) dikenal sebagai peremajaan kawasan terbangun kota yang berupanya menata kembali kawasan tertentu dengan tujuan mendapatkan nilai tambah yang memadai sekaligus data mempertahankan kelestarian fungsi dan kualitas lingkungan ( Danisworo, 1988). Kota berkelanjutan adalah satu kata yang dipopulerkan oleh World Commision On Environment of Development pada laporan 1987 pada “Our Common Future” dan Earth Summit di Rio De Jainero th 1922. Keberlanjutan ini menghubungkan  kesehatan, budaya. Social, ekonomi, politik dan lingkungan. Jangka panjang kota. Keberlanjutan berarti mencukupi kebutuhan kita selamanya tanpa mengorbankan kepentingan dan kemampuan dari generasi muda mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Kata Kunci : Peremajaan Kota, Perlindungan Lingkungan dan Perkotaan berkelanjutan
KEHIDUPAN SOSIAL RELIGIUS ISLAM MASYARAKAT DUKUH DELIK REJO SARI KELURAHAN KALISEGORO KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG Khasanah, R. Soelistijanto,
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dukuh Delikrejosari merupakan salah satu dukuh dalam kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Semarang. Penduduk dukuh Delikrejosari merupakan penduduk yang heterogen dengan mayoritas pemeluk Agama Islam. Komposisi penduduk Dukuh Delikrejosari beragam ada yang PNS, Swasta dan mayoritas di pertanian. Kehidupan masyarakat Dukuh Delikrejosari adalah kehidupan masyarakat sederhana dan harmonis. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui mengapa kehidupan masyarakat Dukuh Delikrejosari sederhana dan harmonis. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Delikrejosari memiliki elemen-elemen masyarakat yang berfungsi dengan baik sehingga tercapai keteraturan social. Elemen-elemen itu diantaranya adalah elemen Agama. Kehidupan beragama di Dukuh Delikrejosari berlangsung dengan baik. Pengajian dan sholat dilakukan baik di masjid maupun di rumah. Pengajian dan sholat yang utama adalah pada bulan Ramadhan dan hari Raya Kurban, selain nyadranan dan pengajian lainnya. Kehidupan remaja  dan anak-anak juga berlangsung dengan baik yaitu rebana dan pengajian anak-anak. Kata Kunci: Kehidupan Sosial Religius, Pengajian, Kerukunan.
PERLINDUNGAN HUKUM LAHAN PERTANIAN PRODUKTIF DALAM SWASEMBADA PANGAN Srihadi, Sri Muryati,
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai praktek explorasi lahan yang tidak sesuai dengan daya dukung lahannya hendaknya dihindari. Penggunaan lahan  harus disertai dengan upaya konvervasi yang efektif. Oleh karana itu, untuk menjamin keberlanjutan pengusahaan lahan, dapat dilakukan upaya strategis dalam menghindari degradasi lahan pengendalian pemanfaatan lahan produktif yang diubah menjadi lahan perumahan atau pemukiman. Urgensi penelitian ini, antara lain terjadai perubahan penggunaan lahan di desa gubug  yang pesat dan sulit dikendalikan, perubahan penggunaan lahan yang terjadi tidak dapat diketahui seberapa luas untuk tiap unit penggunaan lahan, dan belum ada data komprehensif mengenai intensitas dan frekuensi perubahan penggunaan lahan.Penggunaan lahan merupakan wujud nyata dari pengaruh aktivitas manusia terhadap sebagaian fisik permukaan bumi. Daerah perkotaan dan atau pedesaan mempunyai kondisi penggunaan lahan dinamis, sehingga perlu terus dipantau perkembangannya,karena sering pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan peruntukannya danlahan pertanian menjadi lahan pemukiman dan penggunaan lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, lokasi atau latar penelitian ini adalah desa gubug. Sumber data penelitian ini adalah perangkat desa,tokoh masyarakat dan pengumpulan data menggunakan observasi partisipan,wawancara mendalam dan dokumen. Kata Kunci : perlindungan hukum, hukum swasembada

Page 1 of 2 | Total Record : 13